Header Ads

LightBlog

Sejarah Perum LKBN ANTARA


STRUKTUR KEPENGURUSAN

Redaksi :

  • Kepala Biro/Pemimpin Umum :
    Teguh Imam Wibowo
  • Pemimpin Redaksi:
    Nurul Hayat
  • Redaktur :
    Teguh Imam Wibowo
  • Staf Redaksi:
    • Andilala
    • Rendra
  • Kontributor:
    Pontianak, Kubu Raya, Ketapang, Sambas, Singkawang, Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, dan Sekadau.
  • Fotografer :
    • Jessica Wuysang
  • PJ:
    • Mawardi
  • Alamat Redaksi :
            Perum LKBN ANTARA
            Biro Kalimantan Barat Jalan Johar No. 1 Pontianak 78121
            Phone. (0561) 732800
            Fax. (0561) 732800
            email: pontianak[-at-]antara.co.id, antarakalbar[-at-]gmail.com

 Administrasi Dan Keuangan :
  • Minhad
  • Indah Lestari
Pemasaran, Iklan Dan Advertorial :
  • Jum'an
  • Zulfikar
 Tim Teknik :
  • Staf Tehnik dan IT Biro Kalimantan Barat:
    Edi,S
  • Asmen IT :
    Imansyah
  • Design Grafis :
    Ardianus Mehan
  • Web Master :
    Catur Ujianto
SEJARAH ANTARA KALBAR

Kapan persisnya ANTARA Pontianak lahir? Tidak ada penjelasan pasti yang dapat mengungkap sejarah kelahiran tersebut. Dari literatur yang ada menyebut ANTARA Pontianak sudah ada sekitar tahun 1950-an.
Namun awal berdirinya ANTARA Pontianak tidak terlepas dari peran dua bersaudara, Ibrahim Saleh dan Aliaswat Saleh yang masa itu mendirikan surat kabar “Suasana”.
Ibrahim Saleh dalam susunan personalia surat kabar “Suasana” bertindak sebagai pemimpin umum. Sedangkan Aliaswat Saleh, kakak tertuanya, ditunjuk sebagai pimpinan redaksi.
Dua bersaudara tersebut kemudian mengubah surat kabar “Suasana” menjadi harian “Pembangunan”, menyusul hengkangnya tentara Jepang dari Kota Pontianak. Harian baru tersebut terbit dengan dua halaman, sama halnya seperti surat kabar “Suasana”.
Harian “Pembangunan” berjalan beberapa tahun, kemudian Direktur Kantor Berita ANTARA, H Adam Malik, pada 1953 menunjuk Ibrahim Saleh sebagai koresponden ANTARA di Pontianak. Kantor ANTARA kemudian beralamat di Jl Tanjungpura No. 17 (saat ini lokasinya menjadi kantor cabang Bank Mandiri).
Kala itu, penyajian informasi dari ANTARA kepada pelanggan dalam bentuk buletin tidak langsung ditangani oleh Ibrahim Saleh. Pelanggan mendapatkan buletin langsung dari kantor pusat dengan pengiriman melalui pos.
Kantor harian “Pembangunan” dan koresponden ANTARA kemudian digunakan oleh Universitas Daya Nasional (kini Universitas Tanjungpura). Sehingga Ibrahim Saleh dan Aliaswat Saleh memutuskan pindah kantor ke Jalan Veteran (saat ini menjadi Jalan Johar No. 1). Merupakan bangunan Kantor Perpustakaan Lembaga Pers dan Pendapat Umum (LPPU).
Berdasarkan pemberitahuan dari Pedarmilda Kalimantan Barat kepada tiga orang staf pimpinan harian “Pembangunan”, yakni M Imran Pasani, Soekirdi Hartopartono dan Assuri Mahyus, sejak Mei 1962, harian “Pembangunan” berkantor di LPPU.
Maka sejak itu pula, koresponden Kantor Berita ANTARA yang ketika itu dirangkap Ibrahim Saleh dan Aliaswat Saleh, berkantor di tempat yang sama, di Jalan Johar No. 1, Pontianak.
Gedung kantor tersebut memiliki konstruksi bangunan gaya Melayu dan dibangun oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Kalbar pada 1959/1960. Sampai saat ini konstruksi bangunan itu maish tetap dipertahankan sebagai ciri khas Kota Pontianak.
Pengembangan koresponden ANTARA menjadi kantor cabang terjadi pada tahun 1965, dan tetap berada di lokasi dahulu (bahkan hingga saat ini). Peralihan status ANTARA juga diwarnai kondisi perpolitikan tanah air yang memang sedang memanas saat itu.
Namun, Ibrahim Saleh dan Aliaswat Saleh mulai sibuk dengan perusahaan pelayaran “Karimata” yang mereka kelola bersama-sama.
Pada 1 Agustus 1965, LKBN ANTARA Pusat menempatkan tiga orang wartawan di LKBN ANTARA Cabang Pontianak. Seorang di antaranya, Drs. Basrin Nourbustan (Nasionalis) ditetapkan sebagai Kepala Cabang. Dua lainnya, adalah H Abdulkadir Adam (Agama) dan Bambang Sumitro (Komunis) untuk memenuhi persyaratan Nasakom, sesuai dengan iklim politik waktu itu.
Mereka dilantik oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan LKBN ANTARA Pusat H Mahbub Djunaedi (unsur agama) pada tanggal 4 Agustus 1965.
            Memasuki program teleksasi, pada tanggal 7 Juli 1980, Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Barat, H Soejiman meresmikan beroperasinya Telex di LKBN ANTARA Cabang Pontianak.
            Harian “Akcaya” merupakan satu-satunya surat kabar yang terbit di Pontianak menjadi pelanggan pertama telex LKBN ANTARA di Pontianak. Produk ANTARA lainnya, semisal Warta Perundang-undangan, Warta Berita sejak lama tersebar semakin dikenal luas di daerah ini, menyusul kemudian produk lainnya.
            Sebagai pelaksanaan program penyegarannya, Pemimpin Umum LKBN ANTARA Ir Handjojo Nitimihardjo pada 15 Februari 1990 menarik Drs Basrin Nourbustan ke LKBN ANTARA Pusat di Jakarta.
            Sebagai kepala cabang yang baru ditunjuk Sjafri Kaliludin dan bersamaan dengan itu pula status cabang diubah menjadi biro. Kelanjutan pelaksanaan program penyegaran itu, Sjafri Kaliludin digantikan oleh Edy Supriatna Sjafe’i. Serah terima jabatan antara keduanya berlangsung pada 10 Januari 1995.
Mulai tahun 1995, era telex diganti oleh komputer. Bahkan pelanggan ANTARA Biro Pontianak beralih ke sistem VSAT, termasuk harian “Akcaya”. Disamping langganan buletin dari Pemerintah Daerah Kalbar, pemerintah kabupaten dan perseorangan, produk ANTARA semakin “menancapkan kukunya” dengan adanya pelanggan data seketika. Untuk pelayanan langganan ini tercatat antara lain PT Credit Euro Utama di Pontianak yang juga membuka kantor cabang di Kota Singkawang.
Di samping itu, ada juga pelanggan lainnya di Panin Bank dan PT Panca Rezeki Utama yang berkedudukan di Pontianak.
Edy Supriatna Sjafe’i kemudian pada 1 Juli 2002 ditarik ke Jakarta dan jabatan kepala Biro ANTARA Pontianak diserahkan kepada Agustinus Jo Seng Bie. Ketika itu pula, pelanggan paket berita ANTARA dari grup Jawa Post, masing-masing harian “Pontianak Post” dan “Equator”, berhenti berlangganan paket berita ANTARA.
Namun begitu, dari hasil kunjungan kerja Gubernur Kalbar, Usman Ja’far ke kantor LKBN ANTARA di Jakarta, melahirkan bentuk kerjasama baru, melalui Badan Komunikasi, Informasi, dan Kearsipan Daerah (BKIKD). Pemerintah provinsi Kalbar, menganggarkan dalam APBD tahun 2004 bentuk kerjasama dengan ANTARA, yakni pelayanan publikasi berita melalui ANTARA.
Jo Seng Bie menjabat selama 3 tahun 3 bulan dan pada 14 Oktober 2005, melalui Surat Keputusan Nomor 128/PAP/X/2005, pewarta Nurul Hayat ditetapkan sebagai Kepala Biro ANTARA di Pontianak menggantikan A Jo Seng Bie yang pindah menjadi Kepala Biro di Batam.
Nurul Hayat melanjutkan kerjasama yang telah terjalin antara BKIKD Kalbar dengan LKBN ANTARA, dalam bentuk Banner Advertorial, yakni fasilitas pelayanan promosi Pemerintah Provinsi Kalbar melalui situs://www.antara.co.id sejak tahun 2006-2007.
Setelah selama beberapa tahun lamanya, ANTARA tidak melayani pelayanan paket berita kepada pelanggan media massa, maka sejak Mei 2007, sebuah harian, “Borneo Tribune”, melanggani paket berita bahasa Indonesia-Inggris dan paket foto campuran dan soccer. Selain itu, jumlah pelanggan WPU ANTARA di Pontianak saat ini mencapai 44 eksemplar. Terdiri dari pelanggan instansi/dinas di pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, para anggota DPRD, dan perseorangan.
Seiring dengan penetapan status Perusahaan Umum untuk LKBN ANTARA, maka tugas dan tanggung jawab kantor Biro ANTARA di setiap provinsi semakin besar dan berat. Misi ANTARA yang semula lebih kepada kepentingan sosial, saat ini  juga harus memerhatikan kepentingan bisnis, guna peningkatan pendapatan.
Berkaitan itu pula, Biro ANTARA Pontianak kini sedang melakukan sejumlah upaya, di antaranya promosi, sosialisasi dan menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pelanggan, mitra, dan lembaga lainnya.  

No comments